Catatan: Berikut ini adalah bagan tentang
relasi manusia dengan “yang Ilahi” dalam perspektif suku Balantak. Tentunya
relasi dengan “yang Ilahi” ini lahir dari masyarakat suku Balantak sebelum
mengenal dan memeluk agama. Meskipun telah menganut agama (beriman) namun
kepercayaan-kepercayaan dalam “mimbolian” masih terpelihara hingga kini. Di
sini, penulis tidak mengajak anda untuk kembali ‘mimbolian’ tetapi
memperkenalkan kepada saudara tentang bagaimana para leluhur suku Balantak dahulu
kala percaya akan realitas yang transenden sebelum menganut agama. Relasi dalam
bagan ini akan dibahas oleh M. Muharli
Mua, S.Fils (Pascasarjana UGM Yogyakarta) dalam buku yang berjudul “Suku
Balantak: Sejarah, Kebudayaan dan Filsafatnya”.
Ritual
“Mimbolian” dalam Masyarakat Suku Balantak
(M.
Muharli Mua, S.Fils)
Ritual Mimbolian bagi orang yang sakit
Pak info kontaknya boleh?
BalasHapus